hujan belum jatuh


hujan belum jatuh. awan hitam bergerak lambat meski angin mendorongnya kuat-kuat. daun-daun menguning yang bergantung rapuh pada ranting-ranting pun jatuh. daun kering berserakan di atas tanah. cucian di jemuran berhamburan. pada bahannya yang basah, noda tanah menempel di sana. pada bagian keringnya, mampu kausapu dengan punggung tanganmu. kau pilah yang harus kau basuh dan meletakkan yang kering pada keranjang, sebelum panas setrika meluruskan bahan-bahan yang kusut. sebelum kau masukkan di dalam lemari pakaianmu.
hujan belum jatuh. gemerisik daun bergesekan melahirkan nada syahdu. ibu-ibu memanggil-manggil anaknya, menyuruh mereka masuk ke rumah. anak-anak menengadah ke langit, menunggu hujan, bersiap main di bawahnya.
sudah lama tidak bermain di bawah hujan, katamu. menjadi dewasa, menjadi pelupa cara menikmati hal-hal sederhana. kamu takut kepalamu dijatuhi hujan, maka kau sembunyikan kepalamu di bawah payung yang selalu kamu bawa di musim penghujan. siaga untuk hal-hal yang sebenarnya mampu membuatmu bahagia.
hujan belum jatuh. mendung di wajahmu menghilang, padahal segerombolan awan kelam tengah bersiap-siap menjatuhkan hujan. hujan di matamu tiba-tiba mengering, padahal tadi jatuh dengan derasnya, jatuh di tengah percakapan kita, membuat matamu basah. di kepalamu yang tadi dipenuhi awan kelam, kini mungkin telah berganti pelangi. membuatmu seketika bahagia, bersenandung riang menunggu datangnya hujan.
aku masih duduk di bangku taman, memerhatikanmu yang kegirangan.
kecemasan akan datang. ketakutan akan datang. setelahnya, kesedihan akan menghantui malam-malam kita. perpisahan telah menunggu di ujung percakapan. menunggu diucapkan salah satu dari kita atau tanpa diucapkan, hanya tubuh yang bergerak berlainan arah lalu menghilang ditelan tikungan jalan.
sementara,
biarlah ketakutan, kecemasan, dan kesedihan terbang dibawa angin, pecah menjadi partikel-partikel. sementara, lupakan hal-hal yang menyakitkan. lupakan perpisahan di ujung percakapan. mari merayakan kebersamaan. sesebentar apa pun itu, kebersamaan ini layak untuk dirayakan.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 comments:

Posting Komentar