Aku ingin bilang, aku paham keraguanmu. Namun tidak sepatah kata pun yang keluar. Aku ingin bilang, aku mengerti ketakutanmu untuk memulai dan sendiri menjadi pilihan paling masuk akal buatmu. Aku ingin kamu tahu bahwa aku memahamimu, tapi, entah kenapa di saat seperti ini aku justru kehilangan kemampuan berkata-kata. Di saat kamu butuh dikuatkan dan diyakinkan. Barangkali, kebisuan menjadi hadiah untuk akhir sebuah pertemuan. Sebab ‘sementara’ yang kamu ucapkan di ujung pertemuan, menjadi akhir segalanya. Kamu menutup pintu rapat-rapat untuk semua hal yang berkaitan dengan kita. Tapi, kalau [.....]