4/12/2011

Masjid, Musholla dan Jihad


Shalat tarawih pada malam pertama bulan Ramadhan selalu penuh. Bapak-bapak, ibu-ibu, remaja hingga anak-anak akan berjubel-jubel memenuhi mushola. Masing-masing saling berlomba mencari tempat duduk. Tapi shaf depan tak pernah menjadi rebutan. Meraka enggan duduk di barisan paling depan yang konon hanya diperuntukkan untuk para sesepuh kampung dan pejabat desa yang kebetulan menetap di kampung itu. Bukankah manusia di sisi Allah itu sama, yang membedakan hanyalah ketakwaannya. Tapi begitulah budaya timur, nggak enakan. Merasa risih, pamali dan tetek bengek lainnya. Namun pemandangan itu hanya [.....]