Kamu selalu bertanya tentang rasa suka, kenapa aku suka kamu
dan segala tetek bengek yang tidak penting itu. Jawabanku sejak mengenalmu sembilan
bulan selalu sama-tidak tahu. Bagaimana bisa aku menyukai satu hal dalam diri
kamu, mencintainya dan menolak yang lainnya. Kamu satu paket dengan segala apa
yang ada dalam diri kamu termasuk masa lalu yang malas kamu ceritakan kepadaku.
Kamu selalu bertanya kenapa aku terlalu erat menggenggammu, jawabanku pasti
mengecewakanmu-tidak tahu. Kamu yang pertama aku genggam erat-erat, selebihnya
aku biarkan mereka bebas memilih bahkan terkadang aku tak peduli jika mereka
akhirnya memutuskan untuk pergi. Tapi ini tidak berlaku bagi kamu dan aku pun
tidak tahu.
Kamu selalu bertanya kenapa aku memilih untuk diam jika
sedang marah, jawabanku tidak tahu. Aku memilih diam ketika marah dan kesal
kepadamu. Aku hanya tak ingin ada kata-kata kasar yang keluar dari mulutku dan
melukaimu. Aku tidak ingin hal yang sudah dibangun sekian lama harus hancur
dalam semalam.
Kamu selalu bertanya kenapa aku sering membahas hal-hal
kecil, jawabanku juga-tidak tahu. Persepsi kita mengenai hal kecil dan hal
tidak penting selalu berbeda. Buatku, jika kita serius ingin membangun hubungan
ini bersama-sama, sudah saatnya kita menyamakan persepsi tentang hal-hal kecil
tadi dan mulai mencicil untuk menyelesainya. Bukankah hal kecil sering
meruntuhkan segalanya?
Kamu selalu bertanya kenapa aku mempertahankan kamu, dengan
segala permasalahan kecil yang selalu hadir dalam hubungan kita. Aku harus kembali memberikan jawaban yang
tidak kamu sukai-tidak tahu. Bukan tidak mau berfikir, tapi aku sadar tak semua
butuh penjelasan, hati bisa merasakan. Semoga kamu bisa merasakan hal yang
sama, kamu layak diperjuangkan dan KITA masih tetap bisa berjalan.