12/16/2011

Semoga Ini Nyata...

Pukul 00:00, batas hari ini dan esok, juga batas hari ini dan kemarin. Masa depan yang bergulir menjadi masa kini dan masa kini yang tertinggal menjadi masa lalu. Kamu pasti sudah tertidur pulas, celana pendek dan kaos gombrong menjadi ritual yang tak bisa kamu gantikan. Kamu akan mengeluh tak nyaman jika menggunakan gaun dan jeans. Kamu sangat detail terhadap hidupmu, cuci muka, cream malam dan perawatan lainnya menjadi rutinitas yang tak terbantahkan. “Aku harus cantik,” begitu katamu padaku. Seolah kata cantik menjadi parameter cintaku padamu. “Semua cowok kan suka cewek yang cantik, langsing dan stylish, kalo aku jelek pasti ditinggalin.” Kamu mungkin lupa, nggak [.....]

12/01/2011

Relatif...

Tak ada yang sempurna, tak ada yang terbaik dan tak ada yang paling bahagia. Terbaik bagi seseorang bisa jadi terburuk buatmu. kebahagiaan bagi seseorang, bisa jadi kesedihan buatmu. Semua relatif, bermain dalam kotak pikir individu. Yang kamu pikir maksimal bisa jadi belum cukup buatnya. Yang terbaik menurutmu, mungkin tak berarti apa-apa buatnya. Mungkin seseorang yang kamu anggap istimewa, menganggapmu [.....]

11/23/2011

Bahagia-Dia

“Pernahkah kamu mencintai seseorang, saking cintanya hingga takut memilikinya” Tak ada yang menafikan bahwa setiap orang ingin bahagia tapi juga tak bisa dinafikan bahwa kita juga ingin membahagikan orang yang kita cintai. Pergolakan menuju ke arah sana begitu berat tak cukup berakhir lewat kata. Untuk pertama kalinya dalam hidup saya mencintai seseorang begitu besar, saking besarnya [.....]

10/26/2011

(tidak) Memiliki...

Pernahkah kau menginginkan seseorang—tapi tidak ingin memilikinya? –theoresia-
Benarkah ini bentuk dari kebebasan atau justru keegoisan. Membebaskan seseorang untuk meraih cintanya, membiarkan dia terbang bebas dan singgah di (hati) mana pun dia suka. Memberikan kepercayaan bahwa cinta memilih seseorang bukan seseorang yang memilih cinta, sehingga kita dipilih (cinta) bukan memilih. Tapi bukankah cinta diam-diam adalah egois. Mencintai seseorang tanpa pernah menyatakannya. Melepasnya tanpa berusaha [.....]