Aku tak bisa melarangmu pergi, memaksamu untuk tetap tinggal
juga bukan hakku. Aku ingin meminta sedikit waktu dari waktu-waktu yang kau punya,
yang tentu saja sudah kaubagi-bagi dengan banyak orang. Namun, jatahku tak kunjung
kau berikan. Jadi, kutuliskan saja beberapa hal yang ingin kukatakan kepadamu
melalui surat ini.
Carilah teman untuk menemanimu ngebir sepanjang malam.
Jangan biasakan dirimu ngebir sendiri sepanjang malam. Tentu saja, aku tak
melarangmu untuk ngebir, hanya saja kau seringkali melakukannya seorang diri. Jangan
tiru aku, aku terbiasa tidur di bar jika sudah tidak kuat untuk pulang tapi aku
khawatir jika kamu melakukan hal serupa. Di sana, tentu tidak ada aku, maka carilah
teman jika kau ingin menghabiskan sepanjang malammu di bar.
Kopi buatanmu terlalu manis. Kau tahu, aku penyuka
kopi hitam dan kau akan dengan mudah menemukan kata-kata kopi dalam tulisanku
bahkan dalam lini masa aku kerap kali menyebutnya. Jika nanti kau kembali,
sekadar bercengkrama di balkon kosanku sambil melihat bintang dan berinisiatif
membuatkan kopi, tolong beri satu sendok teh saja gula pada kopiku. Tanpa gula
pun tak apa, kadang aku menyukai kopi hitam tanpa gula.