Hai jelek, semoga selalu bahagia yah!
Sudah musim hujan lagi,
aku bahkan tak sempat mencicipi musim kemarau sepanjang tahun ini. hujan datang
lebih sering dari tahun lalu. Payung yang kita beli di toko dekat kantorku sudah
rusak beberapa bulan lalu saking seringnya kupakai. Untungnya, toko yang menjual payung itu masih
menyisakan beberapa stok payung yang sama. Aku membelinya tiga sekaligus, berjaga-jaga
jika payungku akan rusak kembali.
Tadi pagi si Cemong melahirkan,
anak-anaknya lucu. Saat melihatnya, aku langsung mengingatmu. Kamu pasti ingin
melihatnya, nanti akan kulampirkan fotonya untukmu. Aku akan memberikan dua anak lainnya untuk
Maya dan Rafi. Bukan aku tak sayang, sejak kamu memberikannya padaku sebagai
hadiah ulang tahunku, aku berjanji akan merawatnya dengan baik. Tapi aku tak
sanggup jika harus merawat si Cemong dengan ketiga anaknya, jadi kuberikan
kedua lainnya pada sahabat kita.
Tyo, surat kali ini tak
akan sepanjang biasanya. Aku mencuri-curi waktu untuk bisa menuliskannya
untukmu. Pukul tujuh –empat jam dari sekarang-akan ada seseorang yang datang ke
rumahku untuk melamar. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan, tentu saja bukan
urusan tetek bengek seperti menyiapkan makanan
dan merapikan rumah. Semua itu sudah diurus oleh Mama. Selain make up,
aku harus menyiapakan hati untuk menerima seseorang dalam hatiku, dalam
hidupku.