“Esok sudah idul Adha Nak. Orang-orang dari seluruh penjuru dunia pergi ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Berlomba-lomba menunaikan rukun islam yang kelima, menyempurnakan ibadah mereka. Mencium hajar aswad dan berdoa apa saja di depan Ka’bah. Semoga saja ibumu masih diberi kesempatan untuk melewati bulan berkah ini tahun-tahun berikutnya.” “Maafkan saya Bu, belum bisa mengantarkan ibu ke tanah suci. Kalau ada rezeki pasti akan saya berangkatkan ibu, doakan saja bu,” kataku dengan [.....]
Mengapa jatuh cinta semudah ini, semudah kauberi pelukan padaku. Tapi mengapa, dicintaimu sesulit ini, sesulit kau berkata cinta padaku. –Compassio Veraque-
Aku berlari pada malam hari, mengosongkan seluruh beban dalam pikiranku. Seseorang pernah berkata padaku, saat kamu tak menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang menghantui alam pikirmu, berlarilah. Semakin banyak pertanyaan yang datang, semakin kencanglah kamu berlari, hingga kamu merasa tak memiliki jantung dan paru-paru, hingga kulitmu terkelupas satu-satu sehingga kamu menyatu dengan alam. Berlarilah hingga lelah lalu tertidur lah. [.....]
Jika seseorang tidak tega mengusirmu dari kehidupannya, dia tidak menggunakan kata-kata, melainkan tanda. Pahamilah dan pergilah.
Percakapan-percakapan yang membosankan. Balasan-balasan yang singkat dan menghilang tanpa kabar adalah cara dia pergi dari kehidupanmu. Seharusnya, kamu tak perlu lagi menunggu, berharap semua akan baik pada waktunya. Hatinya sudah lama pergi dan kamu masih menunggu tanpa pernah menyadari rasa dalam dirinya sudah lama mati. Kamu bersikap seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Dia, seseorang yang kamu tunggu sudah menentukan jalannya dan jalan itu tak pernah mengarah kepadamu. Pahamilah dan [.....]