“Kau lihat seorang pria dan wanita di meja
sana, sungguh menyedihkan mereka.” Kata seorang pria pada kekasihnya.
“Iya. Ada yang salah dengan mereka?” tanya
kekasihnya.
“Duduk berhadapan, tidak ada percakapan. Keduanya
sibuk dengan telepon genggam. Apa jadinya dunia jika manusia lupa cara untuk
saling menyapa dan berbicara.”
“Mungkin mereka sibuk dengan pekerjaannya
masing-masing atau sedang bertengkar. Kita tidak tahu apa yang mereka pikirkan,”
jawab kekasihnya.
Si pria meletakkan tangan kanannya di
punggung tangan kekasihnya. Menggenggam erat lalu perlahan dikendurkannya
genggaman itu. “Akan kuceritakan sebuah kisah,” kata lelaki itu sambil menarik
napas dan perlahan menghembuskannya. Dia pun mulai berkisah, tentang seorang
prajurit yang dikutuk menjadi awan karena telah membunuh rajanya. Prajurit itu
mencintai permaisuri, begitu pun permaisuri raja, dia amat mencintai prajurit
tersebut. “Dia prajurit yang tangguh,” kata pria itu meyakinkan kekasihnya.