7/18/2016

Perjalanan dan Kamu




“Mau oleh-oleh apa?” tanyanya dalam pesan singkat. Dia mengatakan padaku tidak akan dapat dihubungi tiga hari ke depan, sinyal yang buruk penyebabnya dan dia harus menghemat baterai sehingga menggunan flight mode. Telepon genggamnya hanya digunakan untuk mengabadikan pemandangan, membantu merekam ingatan yang mungkin akan mengabur di kepalanya. “Kamu.” “Aku?” “Cepet pulang. Pulang dengan selamat. Itu oleh-oleh yang kuminta darimu.” Tidak ada kabar darinya, bahkan, setelah tiga hari berlalu dia belum juga [.....]

7/12/2016

Hari Burung



Dentuman musik memekakkan telinga, ruang dengan pencahayaan minim, dan sekumpulan serigala yang tengah haus alkohol berkumpul untuk merayakan ulang tahunku. Ulang tahun hanyalah kedok agar mereka bisa menarikku kembali ke dunia malam, hal yang sudah kutinggalkan bertahun-tahun lamanya. Tapi, kali ini, kupenuhi permintaan mereka. Kapan lagi berkumpul dengan sekumpulan serigala pembuat onar. Mabuk, berantem di parkiran, atau tepar di emperan pub. Bersama mereka, aku tidak perlu mendengarkan ocehan-ocehan orang tentang pancapaian hidup. [.....]

7/07/2016

Pesan Ibu di Hari Raya


Nak, manusia yang besar, bukan hanya mereka yang menggenggam kemewahan hidup. Kamu benar, di negeri ini, kekayaan membuat orang menjadi terpandang dan kemiskinan hanya membuat orang lain enggan menatap wajah orang lain meski hanya menggunakan sebelah matanya. Tapi, Nak, jika kau tak memiliki harta berlimpah, bukan berarti kamu kecil di hadapan manusia-manusia. Kakekmu hanya seorang guru agama miskin. Mengajar ngaji di kampung tanpa memungut biaya sepeser pun dari murid-muridnya. Dia disegani banyak orang, bahkan setelah wafat berpuluh-puluh tahun, rasa hormat warga tidak memudar, kehormatan itu terus mengalir [.....]

7/05/2016

Pesan Ibu di Akhir Ramadan



Nak, matahari tak selalu terik dan membakar, ada kalanya dia begitu hangat dan menenteramkan. Jangan terlalu larut dalam kemarahan, amarahmu akan menghanguskan apa saja, siapa saja, termasuk dirimu sendiri. Jadilah matahari pagi, lembut dan menghangatkan. Cintai seseorang dengan lembut, marah untuk sesuatu yang pantas membuatmu marah lalu melembutlah. Beri dia kehangatan agar nyaman bersamamu. Nak, senja yang dipuja-puja tak pernah angkuh dan merelakan dirinya dibalut malam. Keindahan yang tak pernah bisa digenggam, keindahan [.....]