1/29/2017

Mengantarnya Pulang



Dia mengatakan padaku, suatu hari nanti, dia ingin pulang ke laut. Bukan seperti para turis yang sedang berlibur, menjemur tubuh di pasir putih, dan menyelam beberapa saat lalu kembali pulang dengan kulit terbakar kecokelatan. Dia ingin pulang, seperti seseorang yang telah pergi jauh bermil-mil dari rumah, menghabiskan usianya menjajaki tempat-tempat baru, melakukan hal-hal yang diinginkan. Menahan rindu pada setiap perjalanan. Menjalin hubungan dengan beberapa orang, menetapkan hati pada satu pria. Lalu kembali pulang dan menghabiskan sisa hidupnya di sana. Laut selalu [.....]

1/21/2017

hening



Dalam hening kita berbicara, tentang amarah yang reda, berbutir-butir air yang pecah di pipi, satu yang tersisa di ujung mata dan biar aku yang menghapusnya. Dalam diam kita berbicara, tentang peluk yang menghapus jarak, jemari yang saling mengisi. Lelah dan merebah, berharap terpejam tanpa membawa luka-luka. Kata-kata telah selesai bekerja, ia berhenti ketika tangismu pecah. Ia memainkan peran saat suaramu meninggi, suaraku tak kalah mengungguli. Kata-kata telah lelah bekerja, pada secarik kertas [.....]

1/16/2017

ingatan sebuah kota




Kota ini persis seperti yang dituliskan para travel blogger, macet di akhir pekan, kafe-kafe dipenuhi manusia-manusia. Jika waktumu agak senggang sebaiknya sempatkan dirimu browsing mencari tepat makan atau kedai yang menawarkan aroma kesunyian, tidak bising suara kendaraan meski letaknya agak jauh dari pusat kota. Aku mengecek telepon genggamku, yang kuterima hanya pesan yang dikirimkan provider yang berisikan promo atau mengabarkan jumlah paket data yang sebentar lagi habis. Tidak ada pesan balasan [.....]