hening



Dalam hening kita berbicara, tentang amarah yang reda, berbutir-butir air yang pecah di pipi, satu yang tersisa di ujung mata dan biar aku yang menghapusnya. Dalam diam kita berbicara, tentang peluk yang menghapus jarak, jemari yang saling mengisi. Lelah dan merebah, berharap terpejam tanpa membawa luka-luka.
Kata-kata telah selesai bekerja, ia berhenti ketika tangismu pecah. Ia memainkan peran saat suaramu meninggi, suaraku tak kalah mengungguli. Kata-kata telah lelah bekerja, pada secarik kertas yang berisikan tulisan penuh permainan yang tak mengungkap sebenarnya perasaan. Pada kicauan di media sosial, pada halaman-halaman diary digital. Ia ingin cuti darimu, dariku, dan memilih bisu.
Dalam hening kita berbicara, tentang cinta yang tak mampu diwakili kata-kata.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 comments:

Posting Komentar