“Aku ingin pergi”
“Kemana?”
“Kamu tau, aku sudah lelah dengan semua ini”
“Bertahanlah, kita hanya butuh waktu untuk memperbaiki semua ini”
“Satu tahun, sudah lebih dari cukup aku menunggu tapi lelah itu tak dapat lagi kubendung dan aku menyerah”
“Apa artinya kita akan sendiri-sendiri?”
“Ya, sebaiknya kita memang tak lagi bersama”
“Maaf”
Kata itu mengantarkanmu pergi dari hidupku, pergi dalam dimensi waktu yang tak terduga. Waktu selalu menyimpan misteri di dalamnya tak ada yang bisa menebak, karena manusia hanya bisa menerka-nerka, mengkalkulasi kenyataan dan harapan tapi kita tak pernah benar-benar tahu, hanya menerka dan berharap. Dan aku menikmati titik-titik kumpulan kejutan ini, dan ketika cerita kita berakhir, itu kejutan yang tak pernah aku harapkan.
# # #
Aku menemukanmu sebagai sahabat beberapa tahun silam, menemukan sisi lain yang [.....]
Sesampainya di rumah, saya langsung menyalakan televisi hal yang jarang sekali saya lakukan di sore hari. Biasanya saya masih beraktivitas di kampus entah itu ngopi bareng temen-temen atau menjalani kegiatan di organisasi. Malam selalu menemani langkah saya pulang ke rumah, enggan rasanya menghabiskan senja di rumah lembayung kekuningan itu lebih nikmat jika disantap bersama-sama teman dari pada menikmatinya dalam kotak bernama rumah. Tombol remote tv saya tekan berkali-kali mencari acara yang menarik untuk ditonton, setelah beberapa kali merubah channel tiba-tiba tangan saya berhenti pada salah satu program pencarian orang baik di Indonesia. Tujuannya mungkin untuk membuktikan bahwa untuk menjadi baik tidak harus kaya karena target dari acara ini adalah orang-orang yang tidak mampu dan terpenting untuk menunjukkan masih [.....]