Tyas Story: Saya nggak habis pikir, kenapa cowok sering kali menganggap semua cewek makhluk lemah dan nggak bisa mandiri. Kesannya tuhan menciptakan makhluk di muka bumi ini satu setengah. Satu laki-laki dan setengahnya lagi perempuan. Sehingga dengan ketidak sempurnaannya selalu dianggap remeh. Saya juga bingung, apa tuhan menciptakan nomor di setiap punggung manusia, sehingga laki-laki selalu jadi nomor satu dan perempuan makhluk nomor dua. Rasanya tuhan nggak sekerdil itu, membatasi ruang manusia pada tataran laki-laki dan perempuan. Buat saya selagi kita manusia, kita layak buat dapet porsi yang sama. Sayangnya, manusia-manusia itu kerap kali mengatasnamakan agama untuk membenarkan tindakannya memarjinalkan perempuan. Susah kalau agama [.....]
Ini hari pertama saya kerja. Sebagai boy yesterdey afternon...hihihi plus fresh graduate membuat saya canggung untuk memulai sesuatu. Saya tak pernah benar-benar ingin terjun dan terjerumus dalam dunia jurnalistik. Meski saya kuliah jurusan komunikasi, buat saya itu hanyalah kecelakaan sejarah. Saya juga sempat berkecimpung di organisasi Pers Kampus, tapi tak lantas membuat saya jatuh dan mencinta pada bidang tulis menulis ini. tapi inilah suprise hidup, tak disangka tak diduga akhirnya saya benar-benar terpesorok dalam bidang ini. Karir profesional saya, justru bermula menjadi reporter sebuah majalah fashion. Sambil menunggu pembuatan absen dan ID Card, saya dikumpulkan bersama karyawan baru lainnya di divisi produk. Teman-teman yang lain sudah mulai membuka pembicaraan, saya masih terpaku dan tak ingin memulai. Saya tak [.....]
Sering rasanya kita mendengar kalimat “roda hidup itu terus berputar, kadang di atas dan kadang di bawah”, namun dalam setiap jengkal kita menapaki hidup kerapkali kita merasa roda itu berhenti pada sisi atas dan bawah. Hanya segelintir orang yang marasakan roda itu berada di atas, selebihnya berada di bawah. Tak jarang kita memaki, mengeluh, marah dan kesal. Meski sebenarnya kita tahu, seberapa besarpun amarah yang kita keluarkan tak akan merubah apa-apa, hanya memperburuk keadan hati kita. Melihat orang-orang sukses, kita marah. Dan mengutuki tuhan kenapa tak manjadikan diri kita seperti mereka. Padahal kalau kita ingin membaca biografi [.....]