Melindungi, Tak Lebih




Serentetan pesan singkat memberondong di WhatsApp grup rekan-rekan kantor. Meski sudah mengundurkan diri sejak akhir tahun lalu, saya masih tetap bergabung. Buat saya itu adalah hiburan tersendiri, ada saja hal-hal lucu yang dilakukan teman-teman. Mulai dari curhat kerjaan hingga preskon hubungan personal.

Ada sedikit yang mengusik pikiran saya, dalam pesan tersebut mengatakan mantan saya dilecehkan atasan kantor. Tentu saja saya berang, marah dan hendak menelpon  lelaki yang pernah menjadi atasan langsung saya di kantor. Saya ngin mengajaknya bertemu, mengobrol atau berkelahi sekalian. Yang jelas saya tidak akan membiarkan siapa pun melecehkan dia.

Namun tindakan itu urung saya lakukan. Melalui jaringan probadi, Teman saya menjelaskan kalau itu hanyalah kajahilan teman-teman. Hampir saja saya meributkan hal yang tidak perlu. Saya sedikit tenang, meski rasa kesal masih ada.

Meski sudah berakhir empat bulan lalu dan hubungan kita tidak berjalan dengan baik, saya merasa ada sedikit tanggung jawab yang masih melekat dalam diri saya. Saya tak bisa melihatnya kesulitan bahkan melihatnya dilecehkan. Saya pernah berjanji ke orang tuanya untuk menjaganya, meski tanggung jawab saya sudah selesai sejak hubungan ini berakhir, ada secuil yang tersisa dan itu merekat kuat hingga sekarang.

Saya tak bisa menjanjikan apa pun, tapi saya selalu menyiapkan diri saya jika sewaktu-waktu dia membutuhkan. Mungkin tak sekeras dulu, tapi saya tak mungkin meninggalkannya sendirian.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 comments:

Posting Komentar