Barangkali, tak semua orang menganggap kita manusia. Kita hanya barang yang dipertaruhkan dan dibuang saat tak lagi layak disimpan.
Aku tak sempat mengucapkan kata perpisahan. Malam itu, aku
sedang memikirkan banyak hal dalam hidup. Pekerjaan besar juga menantiku,
sehingga kuputuskan untuk menuliskan pesan singkat untuk perpisahan kita pada hari berikutnya,
dimana aku sudah tidur seharian dan bisa menuliskannya dengan baik.
Jika kamu berpikir aku akan membencimu setelah kata putus
terucap, kamu salah. Aku tentu tak mau membebani hidupku untuk memikirkan satu
orang saja. Membenci adalah pekerjaan yang menuntut banyak hal. Menghabiskan waktu
untuk selalu menghujat dan mencari cara untuk membalasmu tentu hanya akan
membuat hidupku repot dan aku tidak mau melakukannya. Aku juga tak ingin
membuang waktu hanya untuk memikirkan seseorang yang hanya memperlakukan orang
lain sebagai barang yang bisa dibuang kapan saja saat tak lagi diperlukan.
Memperjuangkan kembali?
Tentu saja tidak pernah
terpikirkan. Aku tak ingin menjadi barang yang ditaruh di atas meja perjudian. Dipertaruhkan
hanya untuk kesenengan seseorang. Aku ingin menjadi petaruh yang mempertaruhkan
hidupku. Bukan menjadi barang taruhan seseorang.
Pesanku cuma satu, jangan pertaruhkan hidup orang lain hanya
untuk kesenengan hidupmu. Itu saja.
0 comments:
Posting Komentar