9/28/2012

Sekali dan Selamanya



Barangkali, yang kita takutkan bukan sebuah kematian, melainkan kehilangan cinta. Sehingga hati tidak lagi ingin memilih, cukup satu dan selamanya seperti itu.
Aku masih membayangkan kita duduk berdua di tepi pantai, di sebuah pulau terpencil yang hanya dihuni beberapa keluarga. Aku membayangkan kita sedang duduk menghadap senja, melihat matahari memantulkan kilauan emasnya ke  laut sore . Aku membayangkan ada seseorang yang baik hati mengabadikan potret kita, sebuah siluet sepasang kekasih saling menggengam tangan, dan kamu merebahkan kepalamu  bersandar di bahuku.
Aku membayangkan kamu terpejam, mendengarkan suara ombak. Tanganmu sesekali naik turun mengikuti irama merdu suara ombak. Aku membayangkan kamu berlari kecil [.....]

9/25/2012

cukup itu..



Terkadang, di saat kita jatuh kita menginginkan kesendirian. Menikmati setiap luka, menangis, marah, tertawa, hingga lelah dan tertidur. Mungkin kita menginginkan sebuah pantai, deru ombak di malam sunyi dan temaram lampu penerang yang hampir redup.
Mungkin kita ingin duduk di sudut kamar gelap, di sebuah apartemen lantai teratas. Membuka  jendela, melongokkan kepala ke  bawah, bahkan mungkin ingin menerjunkannya. Membiarkan tubuh perlahan menyentuh tanah. Menikmati hembusan angin memutar di sekujur tubuh, berbicara dengan halus dan  memaksa bibir tetep tersenyum menjumput kematian.
Mungkin kita ingin duduk manis di pinggir sebuah jurang, hempasan sedikit saja membuat tubuh kita terjatuh. Begitu halus, hingga tak [.....]

9/11/2012

Cinta Sendiri

“Kalau kamu suka seseorang, perjuangin dia. Kasih tau dia, bahwa di luar sana ada orang yang begitu mencintai dia,” katamu sore itu. Aku hanya terdiam, tidak tahu harus berkata apa.
Pernah kah kamu mencintai seseorang, saking cintanya hingga takut memilikinya. Maka itu yang aku rasakan saat ini. Aku begitu mencintai kamu, hingga takut tak bisa membahagiakan kamu. Aku ingin kamu bahagia dan aku merasa tak tepat untukmu, merasa tak mampu membahagiakanmu.
“Mungkin sebaiknya aku cinta sendiri, dengan begitu aku tak akan menyakiti siapa pun,” kataku kepadamu setengah berbisik.
Kamu memegeng erat tanganku, sambil menatap,  kamu mengatakan tak baik menyimpan hati untuk [.....]

9/11/2012

Membangunkan Puteri Kenangan


Aku menaruhnya di sudut kelam hati
Meletaknnya di dalam kotak hitam masa lalu
Menguncinya rapat-rapat agar ia tak mencuat ke permukaan

Tapi kini ia terbangun,
Mungkin memang tak pernah tertidur.
Kini, aku berhdapan dengannya
Mempertanyakan masa lalu yang pernah lewat, memaksanya menjawab luka yang ia buat

Tapi, ia diam seribu bahasa
Tatapannya nanar, aku begitu kasihan melihatnya.
Bukan...bukan, ia begitu kasihan padaku.
Bertahun-tahun berusaha mengubur kenangan, tapi malah terjerembab di dalamnya.

kini ia terbangun, atau memang tak pernah tidur.
[.....]

9/07/2012

Sebuah Rahasia


Sepertinya, lebih banyak yang bisa kita bagi saat kita berjarak. Meski tak menutup kemungkinan banyak rahasia yang tersembunyi di baliknya.
30 Desember, satu hari menjelang sebuah pertemuan. Satu hari  hari yang begitu lama. Satu hari yang mewujud tiga tahun penantian, membuka lembar-lembar kalender hari yang penuh dengan coretan harapan dan mimpi. Merobeknya,  saat hati terasa begitu penuh dengan keinginan tapi tak mewujud dalam kenyataan.
Kini tinggal satu hari menjelang akhir tahun, satu hari dari rangkaian tiga tahun perpisahan kita. Saatnya merayakan sebuah pertemuan dan melepaskan sebuah perpisahan. Terlalu banyak kita berhutang pada jasa provider telepon seluler. Berapa banyak waktu yang kita habiskan [.....]

9/05/2012

Ritual Terakhir



“Semuanya sudah berakhir”. Hanya kalimat itu yang keluar dari bibirmu setelah setengah jam berlalu tanpa kata. Tanganmu masih memutar-mutar cangkir yang isinya telah berpindah ke tubuhmu. Cangkir kosong itu kini menjadi kiblatmu, matamu tak lepas darinya. Tidak menoleh ke kanan, kiri atau belakang, menatap ke depan tak mungkin kamu lakukan, ada aku di situ. Matamu tak akan pernah mau menatapku, bahkan sedetik pun tidak. Banyak hal yang membuat kita tertunduk, takut dan tak [.....]