Terkadang, di saat kita jatuh kita menginginkan kesendirian.
Menikmati setiap luka, menangis, marah, tertawa, hingga lelah dan tertidur. Mungkin
kita menginginkan sebuah pantai, deru ombak di malam sunyi dan temaram lampu
penerang yang hampir redup.
Mungkin kita ingin duduk di sudut kamar gelap, di sebuah
apartemen lantai teratas. Membuka jendela, melongokkan kepala ke bawah, bahkan mungkin ingin menerjunkannya. Membiarkan
tubuh perlahan menyentuh tanah. Menikmati hembusan angin memutar di sekujur
tubuh, berbicara dengan halus dan memaksa
bibir tetep tersenyum menjumput kematian.
Mungkin kita ingin duduk manis di pinggir sebuah jurang,
hempasan sedikit saja membuat tubuh kita terjatuh. Begitu halus, hingga tak
sadar kita sedang bersentuhan dengan kematian.
Mungkin kita hanya menginginkan segelas kopi hitam, dua
gelas, tiga gelas, mungkin lebih dari itu. cukup itu…
0 comments:
Posting Komentar