Membangunkan Puteri Kenangan


Aku menaruhnya di sudut kelam hati
Meletaknnya di dalam kotak hitam masa lalu
Menguncinya rapat-rapat agar ia tak mencuat ke permukaan

Tapi kini ia terbangun,
Mungkin memang tak pernah tertidur.
Kini, aku berhdapan dengannya
Mempertanyakan masa lalu yang pernah lewat, memaksanya menjawab luka yang ia buat

Tapi, ia diam seribu bahasa
Tatapannya nanar, aku begitu kasihan melihatnya.
Bukan...bukan, ia begitu kasihan padaku.
Bertahun-tahun berusaha mengubur kenangan, tapi malah terjerembab di dalamnya.

kini ia terbangun, atau memang tak pernah tidur.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 comments:

Posting Komentar