Benar
atau salah sebuah keputusan, dunia tidak akan baikbaik saja
Hampir semua manusia mungkin
pernah berada di posisi harus memilih, memilih jalan yang terbaik menurut
versinya masing-masing. Ketakutan akan kegagalan dan salah dalam memutuskan
sebuah pilihan tentu menjadi pertimbangan ketika harus memilih. Dan kita tak punya
refensesi dari masa depan apakah sebuah pilihan yang kita ambil itu benar atau
justru menjerumuskan ke jurang kegagalan.
Apa yang salah jika ternyata
keputusan yang kita ambil kemudian hari itu salah. Dan apakah dengan mengambil
sebuah keputusan yang di kemudian hari kita anggap benar membuat hidup kita
baikbaik saja.
Benar atau salah sebuah
keputusan, tidak lantas membuat hidup kita baik dalam segala hal. Pada satu hal
kita akan merasa beruntung telah mengambil sebuah pilihan yang tepat tetapi
pada pilihan-pilihan lainnya, kita juga berkesempatan untuk gagal dan salah. Dan
ketika mendapati sebuah pilihan kita salah apakah dunia lantas menjadi buruk,
buat saya tidak selalu. Karna terkadang kita lebih belajar banyak dari sebuah
kegagalan.
Pola “Seharusnya”
Seringkali kita memandang hidup
dengan pola “seharusnya”. Seharusnya kita bisa memilih yang itu dan bukan yang
ini. Seharusnya kita bisa sukses jika tidak salah melangkah. Seharusnya kita bisa lebih aman dalam segi
financial jika memilih pekerjaan yang itu, bukan yang ini. Seharusnya kita
bahagia jika menjalin sebuah hubungan dan bukan justru terluka.
Tetapi hidup tak berjalan dengan
pola “seharusnya”. Ada berbagai kemungkinan yang selalu hadir dalam
pilihan-pilihan yang kita buat. Dan pola “seharusnya” akan berbenturan dengan
kenyataan yang mau tak mau membuat kita harus siap menghadapinya. Jika kita
hanya berfikir dengan pola “seharusnya” kita akan berhenti belajar dan berharap
hidup seindah yang kita bayangkan.
Saya membayangkan, jika berada
pada pilihan untuk memilih sebuah pekerjaan di salah satu Bank Ternama dengan
gaji yang cukup besar atau memilih bekerja di sebuah penerbitan buku dengan
selisih gaji yang cukup jauh dari tawaran bank tersebut. Saya tidak dapat
menyimpulkan bahwa bekerja dengan gaji yang besar adalah sebuah keputusan yang
tepat. Tetapi saya juga tidak dapat menyimpulkan bahwa bekerja di dunia kreatif
(penerbitan) meski dengan gaji yang lebih kecil membuat saya lebih nyaman.
Buat saya, kedua tempat itu memiliki
porsi yang sama untuk menimbulkan ketidaknyamanan. Tidak menutup kemungkinan
bahwa kedua-duanya menjadi tempat singgah sementara.
Apakah saya akhirnya hanya
membuang-buang waktu jika salah memilih tempat? Saya rasa tidak. Apa pun keputusan yang saya ambil, baik itu
benar atau salah, saya merasa belajar di dalamnya. Lalu apakah dunia baik-baik
saja jika pilihan saya tepat, saya rasajuga tidak. Kita akan terus berproses
dan akan dihadapkan pada pilihan-pilihan lain dari hidup. Dan apa yang telah
kita pilih menjadi bahan pertimbangan ke depannya.
0 comments:
Posting Komentar