Barangkali, tidak
semua hal di dunia ini harus diungkapkan. Seperti mencintaimu, aku
membiarkannya tumbuh dalam diam.
Aku mungkin tidak tulus mencintaimu, karnanya aku memiliki
alasan. Bukankah cinta yang tulus tidak memiliki alasan, aku tidak tahu dan
tidak pernah benar-benar tahu. Yang kutahu, aku suka memerhatikanmu diamdiam,
melihat senyummu dan caramu tertawa.
Namun itu tak sebanding dengan melihat wajah kucelmu. Aku menyukainya
dan mungkin itu alasan kenapa aku menyukaimu. Mungkin itu juga yang membuatku
berusaha untuk menggenggam tanganmu, meski dengan cepat kamu menariknya. Mungkin
kamu berpikir aku iseng, tapi aku ingin menggenggam tangan itu, menyela
selasela jemarimu yang kosong.
Mungkin, kamu berpikir aku menghinamu dengan mangatakan
wajah kucelmu itu. Aku tidak bermaksud, sungguh. Aku ingin mengatakan banyak
hal, hanya saja katakata yang keluar selalu sama, seperti nada mencela. Kamu mungkin
tidak pernah tahu, beberapa tulisanku terakhirku selalu tentangmu. Aku sengaja
menyamarkannya, meski aku tidak pernah tahu kamu membacanya atau tidak.
Mungkin kamu tak pernah tahu dan sebaiknya tidak tahu bahwa
aku menyukai wajah kucelmu, mencintai kamu.
0 comments:
Posting Komentar