Ketika memasuki rumah, aku menemukan kertas-kertas di atas meja. Pot kaktus kecil menindih bagian kiri bawah, sebuah upaya agar kertas tak berserakan dibawa angin. Ujung-ujung kertas itu sesekali bergerak, mengikuti irama angin yang masuk melalui jendela yang lupa ditutup. Di bawah meja, kertas-kertas yang dikepal hingga menyerupai bola, berserakan. Padahal, tempat sampah hanya berjarak dua langkah dari meja itu berdiri. Di bagian kanan atas kertas, tertulis namaku. Dari tulisannya - tulisan rapi [.....]
Langkahku tiba-tiba saja terhenti di depan rak buku masakan, sebuah flayer bertuliskan best seller buku 100 Resep Masakan Nusantara, menarik perhatianku. Tulisan best seller dibuat seperti tanda stempel, berbentuk bulat dengan huruf kapital, besar-besar, agar menarik perhatian. Aku menarik ingatanku ke belakang -beberapa tahun lalu saat aku mulai gemar membaca buku dan lama-lama menjadikannya semacam hobi- aku selalu melewatkan rak buku masakan. Bahkan, di bazar buku sekalipun, yang harganya menjadi sangat murah, aku [.....]