Kamu seperti hutan. Ditumbuhi pohon-pohon,
didiami binatang-binatang, dinyanyikan suara burung, dialiri sungai yang jernih. Kamu menjelma ibu,
yang merawat tunas-tunas baru, membimbingnya hingga kokoh. Kamu menjadi rumah,
bagi binatang beranak-pinak, bertelur-menetas. Kamu menjadi sumber kehidupan,
menampung hujan, mengalirkan air, menghimpun oksigen.
Kamu seperti hutan. Hutan terlarang.
Tak terjamah.
Dia seperti pengelana. Dibesarkan
dahaga, dirawat rasa ingin tahu. Dia ingin mengenalmu, menjamah tubuhmu,
menelusuri lekukan tubuhmu. Menebas pohon yang kaurawat, membunuh binatang yang
kau jaga. Meminum air yang mengalir dari tubuhmu, mencemarinya. Bersenandung lagu-lagu
cinta, mengusir nyanyian burung.
Kamu menanggalkan sepi. Bercumbu dengan
pengelana. Memberinya minum, menghilangkan dahaganya. Memenuhi rasa ingin
tahunya. Membiarkannya mengenalmu, menjamahmu, melumat habis tubuhmu.
Dia seperti pengelana. Tak pernah
merasa cukup, tak mengenal kata cukup. Dia meninggalkamu. Menjadi pelupa, tak
pernah mengingat apa-apa. Pergi membawa suka, meninggalkan duka. Dia mencari
hutan baru, yang belum terjamah dan ingin menjamah. Menawarkan kebahagiaan,
bahagia yang semu.
Aku seperti matahari, yang tak
pernah bisa menyinarimu. Tak dapat menembus daun-daun. Tak dapat menghangatkanmu.
0 comments:
Posting Komentar