3/31/2016

ireng sentana


Ireng duduk di bawah pohon rindang, ditatapnya jalan menanjak, ditanya hatinya sekali lagi, dia harus yakin dengan keputusannya. Setelah mencapai puncak nanti, tak akan ada jalan pulang. Dia akan menjadi sosok yang berbeda. Hatinya mengangguk mantap, yakinnya telah menggunung, seperti kebenciannya yang sudah menggunung. Gunung merapi yang siap memuntahkan lava dan membunuh siapa saja. Kiri dan kanan jalan ditumbuhi pohon-pohon tinggi menjulang. Anggrek hutan menempel di salah satu dahan pohon yang tinggi itu, Ireng [.....]

3/29/2016

dua manusia yang menua dengan mempertanyakan cinta (2)


Setumpuk surat dan sebingkai foto diletakkan pak RT di atas meja. “Buang saja atau bakar,” katanya kepada anak perempuannya yang duduk di bangku sekolah menengah atas itu ketika bertanya milik siapa surat dan bingkai foto itu. Seperti umumnya gadis remaja, dia membayangkan isi surat itu berisi pesan-pesan cinta. Di zaman teknologi yang begitu mudahnya mengirimkan pesan melalui telepon ganggam, dia kadang memimpikan mendapatkan setumpuk surat dari seorang pria. Bagaimana pun dia bosan dengan aplikasi [.....]

3/29/2016

dua manusia yang menua dengan mempertanyakan cinta



Lelaki tua itu duduk di gang masuk perkampungan. Tangannya mencekik leher botol miras murahan yang dibelinya di warung dekat pangkalan ojek. Dia akan duduk di sana sepanjang malam, sesekali meminta rokok pada orang-orang yang lewat. Murni meminta. Dia tidak pernah memaksa, tidak memalak siapapun. Dia meminta dengan cara yang baik, jika tak diberikan, dia akan membiarkan orang itu lewat begitu saja. Tidak ada umpatan apalagi kekerasan. Jika sedang beruntung, dia bisa menenggak anggur merah cap kakek tua tanpa harus membelinya. Para [.....]

3/28/2016

pindah



Liburan hanyalah memindahkan aktivitas dari satu tempat ke tempat baru. Definisiku mengenai liburan ditentang habis Nai. Bagi Nai, liburan melepaskan atribut sehari-sehari, menanggalkan pekerjaan, melakukan hal-hal baru. Mengunjungi tempat wisata, mencicipi makanan di berbagai tempat dan tentu saja mengabadikannya dalam bidikan kameranya. Liburan bagiku hanya memindahkan aktivitas sehari-hari. Jika biasanya aku menikmati kopi di dalam kamar, kini berpindah ke penginapan. Jika menghabiskwan waktu berjam-jam di kedai kopi yang menurut Nai monoton karena [.....]